Dituding Jadi Buzzer Rp150 Juta, Deddy Corbuzier Membantah dan Ungkap Kerugian

Sumarni Suara.Com
Jum'at, 05 September 2025 | 08:36 WIB
Dituding Jadi Buzzer Rp150 Juta, Deddy Corbuzier Membantah dan Ungkap Kerugian
Deddy Corbuzier bantah jadi buzzer pemerintah. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Deddy Corbuzier mulai lantang menyuarakan dukungan untuk rakyat dan mahasiswa, meski menjabat sebagai Staf Khusus Menhan di pemerintahan Prabowo–Gibran.
  • Ia menyindir lambatnya pemerintah menepati janji, seperti belum disahkannya RUU Perampasan Aset, dan menyerukan agar negara segera merespons tuntutan aksi '17+8'.
  • Deddy sempat dituding jadi buzzer bayaran Rp150 juta, namun ia menepisnya dengan respons satir, sembari menjelaskan bahwa sikapnya selama ini hanya bersifat hati-hati, bukan bungkam.

Suara.com - Deddy Corbuzier akhirnya lantang bersuara mendukung rakyat meski dirinya masuk dalam jajaran pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.

Deddy menjabat sebagai sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik sejak 11 Februari 2025.

Statusnya sebagai pejabat negara ini yang ditudingkan membuat dirinya bungkam dan tak selantang dulu.

Namun baru-baru ini dia mulai berani bersuara keras membela rakyat. Dia bahkan berani memberikan pesan pada atasannya termasuk Presiden Prabowo untuk memenuhi tuntutan rakyat.

Salah satu yang didukungnya adalah gerakan '17+8' dengan isi beberapa poin tuntutan.

Tak tanggung-tanggung Deddy meminta para pemangku kekuasaan untuk menepati janji.

"Bapak-bapak di atas saya, masyarakat dan mahasiswa Indonesia beberapa hari ini sudah saling mencegah adanya provokator dll. Demo sudah terukur, sudah saling menjaga NKRI," tulisnya dikutip pada Kamis, 4 September 2025.

"Jadi sudah saatnya juga negara menjalankan janjinya!" lanjutnya.

Bukan hanya itu, dia juga menyinggung tentang RUU Perampasan Aset yang tak kunjung disahkan.

Baca Juga: Wiranto Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana: Ada Apa Gerangan?

"Kasih tipis-tipis dulu. Yang belum RUU Perampasan Aset," tulisnya.

"Izin bapak-bapak di atas," tambahnya menyenggol para pemimpin di atasnya meski dengan nada lembut.

Tapi disaat Deddy mulai lantang bersuara dan berpihak pada rakyat, dia diserang dengan tudingan sebagai buzzer yang dibayar Rp150 juta.

Hal ini terjadi setelah beredar chat yang ditujukan pada agensi milik Jerome Polin. Jerome diminta mengunggah video dengan tema ajakan damai dengan bayaran cukup fantastis yakni Rp150 juta untuk satu konten.

"Cair Rp150 juta nggak om? Bertanya dengan nada lembut," komentar netizen.

"Kontraknya udah habis kah om?" komentar netizen lain.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?