-
Selebgram Mamang Osa terganggu sorot lampu strobo yang menyakiti matanya.
-
Ia memberanikan diri menegur langsung pengemudi mobil berstrobo tersebut.
-
Pengemudi kabur dan aksi Mamang Osa mendapat pujian dari warganet.
Suara.com - Selebgram Mamang Osa menunjukkan aksi berani.
Ia tak tinggal diam saat matanya dibuat kesakitan oleh sorot lampu strobo yang diduga dikendarai pejabat.
Insiden tersebut terjadi ketika pria bernama asli Syahresa Osa ini sedang berada di dalam taksi online.
Perjalanannya yang semula tenang mendadak terganggu oleh kemunculan lampu strobo biru yang menyilaukan.
Sorot lampu yang tajam itu terus-menerus menembak ke arah mata dan membuatnya merasa sangat tidak nyaman dan kesakitan.
Tak hanya dirinya, pengemudi taksi online juga ikut merasa terdampak.
Merasa dirugikan, Mamang Osa langsung melontarkan sindiran pedas.
"Keren nih. Keren nih, Guys. Dibeli pakai duit rakyat, tapi ganggunya luar biasa," celetuk Mamang Osa di video Instagram pada Minggu, 21 September 2025.
Selebgram yang dikenal humoris ini memutuskan bahwa ia tidak bisa lagi bersikap pasif atau sekadar menggerutu di dalam mobil.
Baca Juga: Sirine-Strobo Polisi Kini Dilarang, Kang Maman: Moga Tak Ada Lagi 'Tet Tot Tet Tot' Menyebalkan Itu
Mamang Osa merasa harus bertindak karena perbuatan pengguna strobo itu sudah sangat keterlaluan. Baginya, keselamatan dan kenyamanan di jalan adalah hak semua pengguna.
"Ini sorry, gue udah nggak bisa klemer-klemer lagi, ya. Gue udah sakit banget mata gue, udah enough," ujarnya, memantapkan hati untuk melakukan konfrontasi.
Tanpa rasa takut, Mamang Osa kemudian membuka kaca mobil taksinya. Tepat ketika kendaraannya sejajar dengan mobil berstrobo tersebut, ia langsung menegur pengemudinya dengan suara lantang.
"Urgency lu apa, Bang? Urgency lu apa? Silau. Sakit mata orang, Bos," teriak Mamang Osa dengan tegas.
Alih-alih memberikan penjelasan atau berhenti, pengemudi mobil tersebut justru memilih untuk tancap gas dan menjauh.
Sikap tersebut seolah mengonfirmasi bahwa penggunaan strobo itu tidak didasari oleh kepentingan darurat.