Gus Miftah Serukan #BoikotTrans7, Imbas Tayangan Soal Pondok Pesantren Lirboyo

Selasa, 14 Oktober 2025 | 13:44 WIB
Gus Miftah Serukan #BoikotTrans7, Imbas Tayangan Soal Pondok Pesantren Lirboyo
Perayaan ulang tahun Gus Miftah dikritisi oleh seorang kreator konten. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Gus Miftah peringatkan keras Trans 7 karena dianggap menghina kyai.

  • Yang dihina bukan cuma kyai, tapi sejarah spiritual bangsa.

  • Ia mengundang Trans 7 ke pesantren untuk belajar tentang adab.

Suara.com - Pendakwah kondang, Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah melontarkan peringatan keras kepada stasiun televisi Trans 7.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, Gus Miftah menyuarakan kekecewaan mendalam atas sebuah tayangan yang dinilai telah menghina marwah kyai dan santri.

Seperti yang diketahui, program tayangan "Xpose Uncensored" di Trans7 yang menyorot pondok pesantren Lirboyo dan dianggap melecehkan Kyai sepuh.

Seruan ini disertai dengan tagar #boikottrans7, yang menunjukkan keseriusan dari teguran yang disampaikan pada Selasa (14/10/2025).

"Peringatan untuk Trans 7, yang Anda hina bukan cuma santri dan kyai, tapi sejarah panjang spiritual negeri ini #boikottrans7," tulis Gus Miftah sebagai pembuka unggahannya.

Dalam pesannya, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta ini menekankan bahwa komunitas pesantren mungkin tidak memiliki kekuatan media seperti stasiun televisi, tetapi mereka memegang teguh nilai-nilai yang lebih esensial.

"Kami santri tidak punya stasiun TV. Kami tidak punya studio megah, lighting mahal, atau kru profesional. Tapi kami punya sesuatu yang mungkin Anda lupakan: adab dan doa," tegasnya.

Gus Miftah menyatakan bahwa respons dari kalangan santri bukanlah kemarahan, melainkan kesedihan.

Ia menyayangkan pihak yang menghina mungkin tidak menyadari bahwa doa-doa dari kaum santri senantiasa dipanjatkan untuk kebaikan seluruh bangsa, termasuk mereka yang bekerja di stasiun televisi tersebut.

Baca Juga: Tidak Hadir di Pernikahan Amanda Manopo, Ini Penjelasan Bijak Syifa Hadju

"Kami tidak marah karena dihina. Kami hanya sedih, karena yang menghina mungkin tidak tahu bahwa setiap hari kami mendoakan negeri ini, termasuk Anda di dalamnya," lanjut Gus Miftah.

Lebih lanjut, Gus Miftah juga meluruskan persepsi keliru mengenai hubungan antara kyai dan santri yang sering disalahartikan.

Ia menjelaskan bahwa rasa hormat dan pengabdian di lingkungan pesantren adalah bentuk pendidikan karakter, bukan perbudakan atau kultus individu.

"Kyai kami bukan gila hormat. Kami hanya diajari untuk menghormati. Santri bukan budak. Kami hanya diajari untuk taat dan berkhidmah," jelas Gus Miftah.

Pada intinya, Gus Miftah hanya meminta satu hal, yaitu penghormatan terhadap institusi pesantren yang telah beratus-ratus tahun berkontribusi menjaga moral bangsa Indonesia.

"Kami tidak menuntut banyak, cukup satu: hormatilah lembaga yang sudah ratusan tahun menjaga moral bangsa," ujarnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI