Infografis
-
Ijazah nilai jelek Ahmad Sahroni ditemukan oleh seorang penjarah.
-
Sahroni tidak malu, nilai ijazah bukan penentu kesuksesan seseorang.
-
Ia bangga ijazahnya asli, menyindir isu ijazah palsu politik.
Suara.com - Tiga bulan berlalu, Ahmad Sahroni mengungkit kembali momen penjarah rumahnya menemukan ijazah sekolahnya.
Seperti yang diketahui, kala itu ijazah sekolah Ahmad Sahroni yang ditemukan penjarah terlihat nilainya begitu buruk.
Alih-alih malu, Sahroni justru menanggapinya dengan santai dan menjadikannya sebagai bahan untuk menyindir isu sensitif di kancah politik nasional..
"Sampai akhirnya ketemulah ijazah yang nilainya 68 dari 12 mata pelajaran," ujar Ahmad Sahroni, seperti dikutip dari kanal YouTube tersebut, Rabu (5/11/2025).
Bagi sebagian orang, terungkapnya nilai akademis yang buruk bisa menjadi aib.
Namun, politisi partai Nasdem ini mengaku tidak pernah merasa terhina dengan rekam jejak akademisnya, termasuk fakta bahwa ia pernah tidak naik kelas.
"Kalau pun akhirnya itu ada nyata faktanya, di setiap podcast atau gue ngisi acara sekalipun itu acara di sekolah anak gue, gue bilang kok gue gak pernah sekali pun merasa terhina karena pernah gak naik kelas. Dari kelas ke 4 SD ke 5 SD itu gak naik kelas," jelas Sahroni dengan terbuka.
Karena itu, Ahmad Sahroni beranggapan nilai jelek di rapornya adalah hal yang wajar mengingat pengalamannya pernah tak naik kelas.
Politisi yang akrab disapa "Crazy Rich Priok" ini tidak pernah menjadikan nilai di atas kertas sebagai beban atau patokan kesuksesan.
Baca Juga: Terjawab Aturan Hamish Daud dan Raisa soal Anak dan Harta Gana-gini usai Sepakat Cerai
"Ya wajar aja rapotnya begitu. Gue gak pikirin itu nilai ijazah," katanya tanpa ragu.
Bahkan, Sahroni secara blak-blakan mengakui kelemahannya di bidang akademis saat itu.
"Ya kita akuin kok matematikanya bodoh, nilainya jeblok. Tolol banget kita dulu, tolol nih Sahroni tolol," ujarnya sambil tertawa.
Baginya, nilai ijazah bukanlah penentu takdir seseorang.
"Coba bayangin hasil dari nilai ijazah dijadiin patokan. Namanya garis tangan tuh cerita nilai. Emang hidupnya oke?" tanyanya retoris.
Ahmad Sahroni justru bangga ijazahnya yang nilainya jelek merupakan ijazah asli, yang seolah menyindir isu soal ijazah palsu Jokowi.
