Jangan Hamil di Bawah Usia 20 Tahun, Bahaya!

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 30 September 2014 | 18:18 WIB
Jangan Hamil di Bawah Usia 20 Tahun, Bahaya!
Ilustrasi perempuan hamil (Freedigitalphotos/patrisyu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berkeluarga di usia muda memang menjadi tren saat ini. Namun apa jadinya jika usia muda tidak diimbangi dengan pengetahuan yang mumpuni tentang berkeluarga?

Menurut dr. Nurdadi Saleh, SpOG, Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengingatkan pada pasangan untuk tidak mengandung anak di usia sangat muda, yakni kurang dari 20 tahun. Hal ini didasari oleh risiko yang bisa mengancam jiwa si ibu dan janin, serta menurunkan kualitas janin yang dikandung.

Hal ini disampaikannya pada pada peringatan World Contraception Day (WCD) atau hari kontrasepsi sedunia yang jatuh pada hari ini, Selasa (30/9/ 2014).

Menurutnya, cara paling efektif untuk mencegah kehamilan di usia sangat muda adalah dengan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP.

“Sebaiknya jangan hamil sebelum usia 20 tahun. Namanya juga remaja, kalau minum pil suka lupa. Padahal seringkali hubungan suami istri itu tidak dapat ditunda. Kalau kita tidak mau kebobolan ya sebaiknya pakai metode kontrasepsi jangka panjang,” ujarnya.

Sependapat dengan Nurdadi, Ketua APCOC Indonesia, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG(K) mengatakan bahwa dalam mengedukasi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang harus disosialisasikan juga tujuan penggunaannya.

"Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun jangan hamil dulu. Selanjutnya, setelah kelahiran anak pertama lakukan spacing, artinya jarak kehamilan jangan terlalu dekat, minimal 2-3 tahun," tutup Biran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI