Selain Obat, Olahraga Juga Bisa Diresepkan pada Pasien

Jum'at, 27 November 2015 | 17:15 WIB
Selain Obat, Olahraga Juga Bisa Diresepkan pada Pasien
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini jika terdiagnosa penyakit tertentu, dokter biasanya akan meresepkan obat. Namun dengan peningkatan pemahaman akan pentingnya olahraga, kini dokter dituntut untuk memberikan resep latihan fisik kepada pasien

Ketua Exercise is Medicine area Asean, dr. Benedict Tan mengatakan bahwa di beberapa negara maju seperti Amerika, Malaysia, Singapura, dokter wajib memberikan sejumlah aktivitas fisik dalam resep ketika pasien mengonsultasikan penyakitnya.

"Jadi dalam resep tersebut dokter memberikan list olahraga apa yang harus dilakukan. Berapa durasi dan intensitasnya dalam seminggu yang harus dilakukan pasien," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Exercise is Medicine merupakan inisiatif global untuk mendorong para dokter dan petugas layanan kesehatan untuk memasukan olahraga sebagai bagian dari resep bagi pasien.

Tan menegaskan bahwa prinsip dalam EIM adalah olahraga atau aktivitas fisik menjadi bagian penting dari pencegahan dan pengobatan penyakit dan harus selalu dipertimbangkan sebagai bagian dari pengobatan medis.

Di Indonesia, EIM diimplementasikan dengan membentuk Komite Nasional EIM Indonesia. Sejumlah dokter dari berbagai spesialisasi diberikan pelatihan mengenai EIM dari tim EIM ASEAN Chapter yang dipimpin oleh Benedict Tan.

Sementara itu, dr. Inggriani Husen, SpKO menjelaskan bahwa setiap penyakit memiliki resep olahraga yang berbeda. Begitu juga setiap orang memiliki kemampuan olahraga berbeda sehingga resep disesuaikan pada masing-masing orang.

"Pelatihan ini sangat penting bagi dokter, sehingga mereka bisa mengetahui teknik dan jenis olahraga yang tepat bagi seriap pasien sehingga dapat membantu penyembuhan," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI