Ekstrak Ganja Dapat Tingkatkan Risiko Kanker

Kamis, 28 September 2017 | 10:06 WIB
Ekstrak Ganja Dapat Tingkatkan Risiko Kanker
Ilustrasi daun ganja (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian ditemukan, bahwa uap yang dihasilkan oleh ekstrak ganja ternyata mengandung benzene dan bahan kimia lain penyebab kanker.

Studi oleh Portland State University di AS itu menyebutkan, membakar atau menguapi ganja, yang merupakan sebuah praktik populer, terutama di area yang telah melegalkan ganja medis atau rekreasi, memiliki potensi menaikkan risiko kanker.

Praktik ini terdiri dari menempatkan sejumlah kecil ekstrak ganja, seperti setetes, pada permukaan yang dipanaskan dan menghirup uap yang dihasilkan.

Periset mengungkapkan, praktik ini menimbulkan kekhawatiran karena menghasilkan cannabinoid tingkat tinggi, atau bahan aktif dalam ganja.

"Mengingat legalisasi luas ganja terjadi di AS, sangat penting untuk mempelajari toksikologi penuh konsumsi untuk memandu kebijakan masa depan," kata Rob Strongin, seorang profesor di Portland State.

"Hasil penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa mengoleskan, meski dianggap sebagai bentuk penguapan, mungkin sebenarnya memberikan sejumlah besar racun," sambung Strongin, yang memimpin penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ACS Omega.

Strongin dan timnya menganalisis profil kimia terpenes atau minyak wangi dalam ganja, dan tanaman lainnya. Terpenes juga digunakan dalam cairan e-cigarette.

"Percobaan menghasilkan benzena, karsinogen yang diketahui pada tingkat yang berkali-kali lebih tinggi daripada udara sekitar," kata Strongin.

Ini juga menghasilkan kadar metakrolein tinggi, bahan kimia yang mirip dengan acrolein, karsinogen lain. (Zeenews)

Baca Juga: Perempuan Ini Ngaku Sembuh dari Kanker Gara-gara Minyak Ganja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI