HOGI ke Pemerintah: Vaksin HPV Harus Jadi Program Nasional!

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 28 Februari 2018 | 11:24 WIB
HOGI ke Pemerintah: Vaksin HPV Harus Jadi Program Nasional!
Ilustrasi vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks. (Shutterstock)

Banyak yang meninggal sebelum sempat diterapi. Daftar tunggu mengular karena hanya ada satu alat radioterapi di RSUD dr. Sardjito. Persoalan yang sama ditemukan di Semarang, Surabaya dan di wilayah lain.

"Negara di Afrika saja sudah melakukan program nasional vaksin HPV," tambah Andrijono.

Di negara-negara yang sudah menjalankan program vaksin HPV secara nasional, kejadian kanker serviks secara signifikan turun. Misalnya di Australia turun 50 persen setelah menjalankan program 10 tahun, bahkan Kanada dan Swedia turun 80-84 persen.

Hasil vaksinasi sudah bisa dilihat dalam lima tahun sejak program dijalankan. Salah satu indikasi vaksin efektif dapat dilihat dengan insiden kutil kelamin, yang juga disebabkan HPV tipe tertentu, yang biasanya ikut turun.

Irma menambahkan, Komisi IX sangat aktif mendorong agar vaksin HPV dijadikan program nasional. Bahkan sejak tahun 2015, Komisi IX sudah mengusulkan perlunya vaksin HPV menjadi program nasional kepada Menteri Kesehatan dan semua fraksi setuju.

"Kita berharap semua pihak harus mendorong vaksin HPV sebagai program nasional. Tidak hanya DPR dan kalangan medis tetapi juga media dan lembaga swadaya masyarakat,"ujar Irma.

Rapat Dengar Pendapat Umum antara Komisi IX DPR RI dan HOGI juga dihadiri oleh Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), Fatayat Nahdatul Ulama, Yayasan Kanker Indonesia dan beberapa LSM yang bergerak mengkampanyekan pencegahan kanker serviks.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI