"Kami masih perlu mengetahui apa yang membuat orang yang beraktivitas di sore hari lebih berisiko daripada orang pagi. Kita perlu membongkar hubungannya," katanya.
Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan ilmu pengetahuan tidak pernah benar-benar 100 persen pasti. Tetapi hasil penelitian ini cocok dengan gambaran besar yang muncul lebih dulu.
Karena menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, kerja shift malam dapat mengganggu jam tubuh dan terkait dengan meningkatnya risiko terkena kanker.
"Hasil yang menarik ini menambah bukti bahwa ada tumpang tindih antara genetika ketika kita lebih suka tidur dan risiko kanker payudara, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk uraikan secara spesifik hubungan ini," kata Dr Richard Berks dari Breast Cancer Now.
Studi dari Universitas Bristol tersebut telah dipresentasikan pada acara Konferensi Kanker NCRI di Glasgow, Skotlandia.