Gunakan Rokok Elektrik? Inilah Lima Mitos Bahayanya

Sabtu, 22 Juni 2019 | 09:41 WIB
Gunakan Rokok Elektrik? Inilah Lima Mitos Bahayanya
Rokok elektrik. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Temuan ini juga didukung studi peer-review oleh Centre for Substance Use Research (CSUR) yang diterbitkan dalam Journal of Pulmonary and Respiratory Medicine pada Februari 2019. Studi ini melaporkan bahwa total konsumsi rokok di antara peserta penelitiannya menurun sekitar 73 persen dalam periode tiga bulan setelah mereka mulai menggunakan rokok elektrik.

Mitos #5: Uap rokok elektrik berbahaya bagi orang sekitar

Bahan kimia dalam asap rokok sangatlah berbahaya bagi orang disekitarnya. Sedangkan, rokok elektronik tidak menghasilkan asap dari pembakaran dan tidak menghasilkan side-stream vapor yang dihirup oleh
orang-orang di sekitar penggunanya.

Studi yang diterbitkan oleh Roswell Park Comprehensive Cancer Centre, Drexel University, dan Public Health of England menyimpulkan bahwa uap atau aerosol pada rokok elektrik mengandung tingkat toksisitas yang sangat rendah dan tidak memiliki bahaya serius bagi orang disekitarnya.

Peneliti dari Cancer Research UK juga menyatakan bahwa belum ada bukti yang meyakinkan tentang bahaya uap rokok elektrik bagi orang sekitar dan jika ada, bahayanya bagi pengguna dan orang sekitar dapat dipastikan jauh lebih rendah daripada asap tembakau.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI