Gangguan tidur pada anak ini terjadi karena banyak hal, diantaranya:
Sakit
Ketika anak sedang sakit, seperti pilek, flu, atau batuk, gejalanya akan memburuk ketika malam. Selain itu, refluks asam lambung dan GERD juga bisa menyebabkan insomnia karena posisi berbaring memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Mengalami masalah emosional
Anak dan remaja yang memiliki masalah dalam keluarga, seperti perceraian orangtua atau kekerasan dalam rumah tangga lebih rentan mengalami insomnia.
Lingkungan yang kurang nyaman
Tidur membutuhkan kenyaman, jika tidak, Anda bisa saja sulit tidur hingga insomnia. Kamar yang terlalu panas, dingin, terang, atau berisik bisa menjadi salah satu penyebabnya.
3. Sleep apnea
Sleep apnea bisa terjadi pada anak yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kondisi ini menyebabkan anak berhenti bernapas sejenak saat tidur.
Baca Juga: Thomas Djorghi Ngaku Sering Tidur Jam Setengah 6 Pagi, Sehatkah?
Penyebabnya adalah pembesaran amandel atau kelenjar gondok (jaringan yang menghubungkan hidung dengan tenggorokan).
Gangguan tidur pada anak dan remaja ini membuat mereka sering mendengkur, berkeringat, dan bangun dengan kondisi kaget. Mereka juga akan lebih mudah mengantuk di siang hari karena kurang tidur.
4. PLMD atau RLS
PLMD (Periodic limb movement disorder) disebut juga dengan gangguan gerakan tungkai periodik. Gangguan tidur pada anak dan remaja ini membuat mereka melakukan gerakan berupa sentakan yang tidak disengaja.
Kondisi ini membuat mereka lelah dan mudah terbangun saat tidur.
Selain PLMD, ada pula RLS (Restless Leg Syndrome) yang menimbulkan sensasi kesemutan, kram, gatal, atau panas pada kaki.