Suara.com - KPAI Berbagi 5 Tips Ajarkan Anak Makna dari Hari Raya Kurban
Idul Adha merupakan momentum menstimulasi karakter anak untuk menjadi saleh dan taat dalam beribadah. Hal itu ternyata sejalan dengan pemikiran Ketua Umum Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Susanto.
Menutut Susanto, tak semua anak berani melihat saat binatang disembelih. Maka dari itu penting memberikan pendidikan karakter kepada anak agar anak mampu menangkap makna dalam prosesi kurban.
Untuk itu, Ia berbagi tips yang perlu diperhatikan orangtua agar anak dapat memahami konsep berkurban.

1. Ceritakan kepada anak tentang sejarah kurban
"Hal ini mesti dilakukan agar anak mengetahui akar sejarah berikut nilai positifnya," seru Susanto dalam siaran persnya kepada Suara.com beberapa waktu lalu.
2. Ajak anak salat Idul Adha
Mengajak anak salat Idul Adha, tak hanya akan mendidik anak agar taat beribadah tetapi juga bisa mengenalkam anak akan rangkaian kegiatan Idul Adha.
3. Jangan paksa anak
Baca Juga: Libur Idul Adha 2019, Yuk ke 4 Tempat Wisata di Jakarta Ini
Jika anak tidak mau ikut salat idul adha, jangan dipaksa. Sepanjang stimulasi terus dilakukan orangtua kepada anak dengan teknik yang baik, pada saatnya akan tumbuh kenyamanan untuk menjalankan salat Idul Adha tanpa dipaksa.
4. Tumbuhkan anak akan pentingnya budaya hormat dan patuh kepada Tuhan YME
Saat Ibrahim diperintah oleh Allah SWT untuk mengurbankan anaknya, Nabi Ismail pun menunjukkan sikap hormat kepada orangtua dan patuh atas perintah Allah.
Budaya hormat harus dididikkan kepada anak seiring kompleksitas tantangan perkembangan anak dewasa ini. Apalagi ajaran agama, budaya indonesia dan ketentuan UU 23 Tahun 2002 ttg Perlindungan Anak menegaskan bahwa hormat kepada orangtua dan guru merupakan kewajiban.
5. Kurban untuk berbagi kepada orang yang tidak mampu.
Dengan demikian, kurban mengajarkan kepekaan sosial dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan.