Pengaruhi Kondisi Kesehatan, Ketahui Risiko Penyakit Tiap Golongan Darah

Kamis, 26 September 2019 | 06:45 WIB
Pengaruhi Kondisi Kesehatan, Ketahui Risiko Penyakit Tiap Golongan Darah
golongan darah (shutterstock)

Suara.com - Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa golongan darah, yaitu A, B, AB, O, dapat memengaruhi berbagai kondisi kesehatan Anda. Mulai dari penyakit jantung hingga kanker.

Penelitian ini masih awal dan para ilmuwan belum yakin bagaimana menjelaskan hubungannya, menurut Huffington Post.

Anda tentu tidak dapat mengubah golongan darah, dan mengetahui risiko tambahan tentunya membantu Anda dalam memahami kondisi kesehatan diri sendiri.

- Penyakit jantung

"Golongan darah berhubungan dengan beberapa penyakit termasuk serangan jantung, stroke, dan trombolisme vena," kata Mary Cushman, MD, ahli hematologi di University of Vermont.

Faktanya, rata-rata golongan darah non-O memiliki risiko 60% hingga 80% lebih tinggi daripada orang dengan golongan darah O untuk mengembangkan penggumpalan darah yang berbahaya.

Demikian pula dengan golongan darah A, B atau AB memiliki risiko penyakit jantung koroner daripada orang dengan golongan darah O, menurut studi dari Harvard School of Public Health.

Namun jangan khawatir, pemilik golongan darah non-O dapat mengelola faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan jantung seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Seperti kebiasaan gaya hidup dan obat-obatan yang diresepkan dapat menyebabkan timbangan berlawanan arah, membantu menjaga tubuh dalam kondisi prima.

Baca Juga: Populer di Jepang, Golongan Darah Cermin Kepribadian: Apa Golongan Darahmu?

Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)
Ilustrasi dada berdebar, serangan jantung. (Shutterstock)

- Masalah memori

Penelitian terhadap 30.000 orang dari University of Vermont menunjukkan, golongan darah AB sebanyak 82% lebih mungkin berisiko demensia daripada golongan lainnya.

"Golongan darah telah dikaitkan dengan penyakit seperti stroke yang memiliki basis vaskular sehingga kami berpikir bahwa mungkin masalah vaskular berkontribusi pada masalah memori," kata Dr. Cushman, yang memimpin penelitian.

Untungnya, kata Dr. Cushman, efeknya masih kecil.

"Tetapi penting untuk menjaga kesehatannya dengan mengendalikan tekanan darah tinggi, tidak merokok, tetap sehat secara fisik dan melakukan diet sehat," katanya.

Ilsutrasi demensia (Shutterstock)

- Kondisi gastrointestinal

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI