Suara.com - Disiplin pada anak bukan soal mengajarkan anak agar memiliki manajemen waktu yang baik, agar ia tumbuh menjadi seseorang yang menghargai waktu. Lebih dari itu, mendisiplinkan anak bertujuan agar ia berperilaku sesuai dengan perkembangan normal dan norma yang berlaku di sekitarnya.
Memang tidak mudah mengajarkan disiplin pada anak. Terutama mendidiknya agar tak berperilaku tantrum, menjerit, meraung, dan perilaku mengerikan lainnya.
Dalam sebuah survei tahun lalu, satu dari empat orangtua melaporkan bahwa mereka merasa tertekan oleh perilaku anak mereka setiap hari.
Lebih dari sepertiga mengatakan mereka sering kehilangan kesabaran pada anak-anak mereka, dan kemudian merasa bersalah setelah memarahi si anak.
Nah, agar pendidikan soal disiplin berjalan efektif, inilah kiat-kiat mendisiplinkan si kecil yang harus Anda tahu, seperti dilansir dari 7News.
Kiat untuk anak kecil
Untuk kelompok anak balita, strategi disiplin adalah memberikan instruksi yang jelas, menetapkan harapan yang jelas dan konsisten tentang tanggung jawab, dan memberikan peringatan waktu. Menawarkan imbalan atau reward juga bisa efektif.
"Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan untuk berperilaku baik," kata Psikolog Klinis Dr. Sarah Hughes.
"Hadiah seringkali bekerja sangat baik di kelompok usia ini, dan seringkali lebih baik daripada Anda memberi hukuman."
Trik menghadapi si pengamuk
Hal terburuk yang mungkin dialami setiap orangtua adalah menghadapi anak yang mengamuk di depan umum.
Baca Juga: Pakai Pistol Setrum untuk Hukum Anak, Ayah di Jepang Ditangkap
"Dan itu terasa seperti ada tekanan karena orang-orang menatap Anda," kata Hughes.
"Tahanlah diri Anda. Ya, orang-orang memang akan menatap, tetapi sebagian besar menatap karena mereka berempati. Jangan menyerah karena tatapan mereka."
Apakah memukul efektif?
Secara umum, memukul bukanlah strategi yang efektif untuk mendisiplinkan anak, karena orangtua pada akhirnya akan membuat model perilaku yang tidak ingin mereka lihat.
"Jika anak Anda menunjukkan perilaku agresif dan Anda memukulnya, itu akan membingungkan anak," kata Hughes.
"Terpisah dari apakah itu benar atau salah, saya pikir ada begitu banyak strategi lain yang jauh lebih efektif dan tidak merusak harga diri anak."
Kiat disiplin untuk remaja
Ketika berbicara tentang remaja, penting untuk menegosiasikan batasan, menjelaskan konsekuensinya, dan menindaklanjutinya jika batasan dilanggar.
"Begitu kamu mencapai usia remaja, konsekuensi penting dibahas," kata Hughes.
"Jika Anda memiliki masalah berulang dengan anak remaja Anda, duduklah bersama mereka dan bicarakan tentang hal itu, kemudian cobalah untuk menegosiasikan batasan. Jauh lebih efektif untuk melibatkan mereka.".
Pastikan Anda menindaklanjuti konsekuensi - karena jika tidak, Anda akan mengajarkan pada anak remaja Anda bahwa mereka tidak harus mendengarkan Anda, karena Anda tidak serius dengan yang Anda katakan.
"Buat konsekuensinya relatif singkat, karena lebih mudah untuk menindaklanjutinya."
Saran terakhir
"Anak-anak bukan robot, dan mereka masih belajar," kata Hughes
"Mereka mungkin akan mengamuk dan tamtrum, dan ada banyak perilaku 'menantang' lainnya untuk dihadapi - tapi itu bukan tanda bahwa Anda gagal mengasuh mereka."
"Ada begitu banyak buku dan peraturan pengasuhan sekarang yang menjelaskan tentang menjadi orangtua terbaik yang Anda bisa, dan harapan untuk menjadi orangtua yang sempurna sepanjang waktu - tetapi itu benar-benar tidak realistis dan tidak ada yang bisa menaati itu semua."
"Suatu hari Anda mungkin akan berhasil, tapi beberapa hari semuanya bisa juga akan hilang. Intinya, tidak harus menjadi orangtua yang sempurna untuk membesarkan anak-anak yang hebat."