Ini juga yang akan anak saksikan di film. Manusia selama bertahun-tahun telah menganggap Maleficent sebagai penyihir jahat. Hal ini lantaran fitnah yang terus-menerus diembuskan oleh Sang Ratu yang punya dendam kesumat pada Maleficent.
4. Kekerasan bukan solusi menyelesaikan konflik
Berkelahi sama teman gara-gara rebutan tempat duduk, atau tersenggol sampai jatuh dan marah-marah, itu semua mungkin sudah pernah dialami anak di sekolah. Katakan selalu pada mereka, jangan pernah menyelesaikan konflik dengan kekerasan dan amarah.
Meski bisa menyelesaikan konflik, tapi kekerasan bukan pilihan yang baik. Lihat saja, Istana Kerajaan Ulstead jadi hancur berantakan gara-gara peperangan. Beberapa peri harus berakhir hidupnya gara-gara kebencian. Dan nasib buruk juga menimpa Sang Ratu akibat perbuatannya yang telah menebar fitnah dan menabuh genderang perang.
5. Pada akhirnya, kita tidak ditentukan dari mana kita berasal, tetapi siapa yang kita cintai.
Ini adalah quote terakhir dalam film Maleficent: Mistress of Evil yang sepertinya sangat tepat menggambarkan keseluruhan isi dari cerita. Cinta orangtua angkat tak berbeda seperti halnya cinta orangtua kandung, kebencian pada akhirnya tak akan kekal, dan permusuhan tak memberi manfaat apa-apa. Ya, pada akhirnya, cinta menjadi hal yang paling indah karena mampu mengakhiri semua kekisruhan yang terjadi.
Nah, selamat menonton! Pastikan Anda mematuhi aturan bahwa hanya anak-anak yang telah berusia 13 tahun ke atas yang bisa diajak menonton film ini.