4. Perbanyak Kegiatan Bersama
Salah satu hal yang perlu diingat adalah dengan terjadinya pembatasan fisik ini, interaksi sosial anak menjadi sangat minim dan terbatas. Interaksi utama anak bersama orang-tuanya menjadi krusial.
Gunakanlah kesempatan ini untuk melakukan kegiatan positif bersama, seperti eksperimen sains, gerakan tarian dan nyanyian, memulai prakarya seni atau bahkan bisa mencoba hal hal baru seperti masak bersama dan belajar bercocok tanam.
Meskipun banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan di saat pandemi ini, lebih banyak lagi hal yang dapat dieksplorasi bersama.
5. Ikuti kelas online dengan teman yang sepantaran
Mengacu kepada jurnal Dale F. Hay, Phd dari Cardiff University, Inggris, interaksi teman sebaya (peer relations) sangat penting dalam pembangunan karakter, perkembangan emosi, dan mental anak.
Memang di masa pembatasan fisik ini, menjadi tantangan sendiri untuk adanya interaksi dengan teman sebaya anak, namun hal ini perlu diperhatikan karena di masa-masa pertumbuhannya, interaksi yang didominasi hanya dengan orang dewasa memiliki dampak negatif.
Apabila anak sudah bersekolah, besar kemungkinannya akan ada pelajaran online dari sekolah. Gunakanlah kesempatan tersebut untuk berinteraksi dengan teman kelasnya.
Anak pada awalnya akan memerlukan waktu beradaptasi dengan cara komunikasi online, disinilah orangtua bisa membantu dan memberi contoh. Selain berinteraksi dengan teman yang sudah di kenal, akan sangat baik untuk bisa mengikuti kelas online baru dan berkenalan dengan teman-teman baru yang sebaya.
Baca Juga: 5 Cara Agar Anak Tak Jenuh Belajar di Rumah, Paling Enak Nomor Empat