Angina Pektoris Gejala Baru Covid-19 dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 13 Mei 2020 | 21:25 WIB
Angina Pektoris Gejala Baru Covid-19 dan 4 Berita Kesehatan Lainnya
Ilustrasi nyeri dada. (Shutterstock)

Suara.com - Angina Pektoris Gejala Baru Covid-19 dan 4 Berita Kesehatan Lainnya

Angina pektoris biasanya lekat dengan gejala penyakit jantung ataupun serangan jantung. Namun pakar mengungkap, angina pektoris juga bisa jadi gejala baru virus Corona Covid-19.

Ada juga pembahasan tentang jamur Cordyceps sebagai obat herbal baru untuk melawan virus Corona hingga keampuhan sinar ultraviolet untuk mematikan virus.

Simak berita kesehatan menarik dair Suara.com hari ini, Rabu (13/5/2020).

1. Ahli Sebut Gejala Baru Virus Corona Covid-19, Angina Pektoris!

Ilustrasi nyeri dada. (Shutterstock)
Ilustrasi nyeri dada. (Shutterstock)

Virus corona Covid-19 menyerang manusia dengan berbagai gejala. Tapi, gejala virus corona Covid-19 yang paling umum adalah batuk, demam dan sesak napas.

Sebanyak 40 persen pasien corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki penyakit kardiovaskular atau serebrovaskular. Baru-baru ini, ahli kesehatan pun menemukan angina pektoris sebagai gejala lain virus corona Covid-19.

Baca selengkapnya

2. Jamur Cordyceps, Tanaman Herbal Terbaru yang Disebut Ampuh Lawan Corona

Baca Juga: Zodiak Kesehatan Besok, Kamis 14 Mei 2020: Capricorn Perbanyak Minum Air

Jamur Cordyceps diteliti sebagai obat corona covid-19. (Shutterstock)
Jamur Cordyceps diteliti sebagai obat corona covid-19. (Shutterstock)

Jamur Cordyceps, Tanaman Herbal Terbaru yang Disebut Ampuh Lawan Corona

Kekayaan alam Indonesia memberikan nilai positif di tengah pencarian obat virus Corona Covid-19. Setelah daun eucalyptus, kini muncul jamur cordyceps yang disebut ampuh melawan virus Corona.

Baca selengkapnya

3. 73 Hari Terapi ECMO, Pasien Corona Covid-19 Sembuh Usai Transplantasi Paru

Ilustrasi paru-paru. (Shutterstock)
Ilustrasi paru-paru. (Shutterstock)

Seorang pasien virus corona Covid-19 berhasil pulih setelah menjalani operasi transplantasi paru-paru dan terapi ECMO selama 73 hari.

Kini dilansir oleh CGTN, pasien laki-laki usia 54 tahun itu pun bisa berkomunikasi dengan petugas medis dengan tanda-tanda vital yang stabil dan kondisi paru-paru transplantasi yang berfungsi baik.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI