"Kita lebih fokus mengobati Covid-19 dengan meningkatkan sistem imun," tutur Masteria.
Dia berharap hasil uji klinik tersebut sudah didapat pada Juli atau Agustus 2020. Kalau terbukti efektif untuk mendukung pemulihan pasien COVID-19, produk imunomodulator herbal tersebut akan digunakan dalam penanggulangan COVID-19.
"Kita berharap ini nanti kesembuhan di atas 80-90 persen tapi itu perlu kita uji hipotesisnya atau kita uji secara klinis," tuturnya.
Masteria mengatakan bahwa kalau berdasarkan uji klinik imunomodulator herbal itu terbukti membantu pemulihan pasien COVID-19, maka PT Kalbe Farma akan memproduksinya untuk memenuhi kebutuhan nasional.
LIPI melakukan uji klinik penggunaan imunomodulator herbal pada pasien Covid-19 bekerja sama dengan Kalbe, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, serta Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia. [ANTARA]