Sementara itu, Kementerian Kesehatan sendiri enggan memberi tanggapan mengenai klaim obat tersebut.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus mantan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Achmad Yurianto saat dihubungi suara.com menolak memberikan komentar.
"Maaf saya gak mau komen masalah gak jelas ini," ujarnya melalui pesan singkat.