Faktanya, asam urat sangat umum di antara pria lanjut usia. Sehingga para peneliti harus menyesuaikan hasil studinya dengan usia.
"Peningkatan kasus asam urat kemungkinan besar terus berlanjut karena populasi penuaan global sedang meningkat," kata Emma Smith, penulis senior studi baru dari University of Sydney.
Gaya hidup yang semakin tidak aktif selama masa isolasi mandiri akibat pandemi virus corona Covid-19 semakin membuat kasus rematik dan asam urat seperti ini semakin meningkat.
Sayangnya, komplikasinya tidak terbatas pada persendian yang sakit. Menurut American Kidney Fund, asam urat bisa menyebabkan kerusakan sendi permanen serta gagal ginjal hingga kematian.
"Upaya untuk mengurangi timbulnya penyakit dan beban gout memerlukan kesadaran yang lebih baik, terutama faktor risiko, diagnosis serta pengobatan dini," jelasnya.