"Itu bukan prediksi canggih. Sederhana saja, 50 ribu (kasus) pertama dicapai 114 hari atau 3 bulan. 50 ribu kedua dalam waktu satu bulan. 50 ribu ketiga dalam waktu 23 hari. Sekarang keempat, telah mencapai 200 ribu hanya dalam waktu 17 hari. Sekarang ini dalam waktu 15 hari. Bayangkan 15 hari, 50 ribu. Satu bulan 100 ribu. Desember tiga bulan lagi. Itu bukan prediksi epidemiolog, prediksi orang awam juga bisa. Karena angkanya jelas," paparnya.
Ia bahkan menyebut DKI Jakarta bisa sangat kewalahan karena angka kasus yang tinggi, sementara kapasitas kasur dan tempat tidur di rumah sakit yang terbatas.
"Bukan tidak mungkin, sudah pasti bisa. DKI paling tidak, tiga bulan lagi 113 (ribu) kasusnya dan kapasitas kasurnya butuh dua kali lebih banyak dari sekarang. Jadi apa yang disampaikan pak Anis tentang 17 rumah sakit isolasinya penuh, ya. Tapi situasi lebih mengerikan dari itu. Situasi tiga bulan lagi lebih mengerikan lagi," tutup Syarif.