Suara.com - Virus corona Covid-19 dipercaya bisa menyebar melalui aerosol atau udara. Selain itu, virus corona ini juga sempat dikhawatirkan bisa menyebar ketika banyak orang menggunakan toilet umum.
Menurut sebuah studi baru, virus corona Covid-19 yang menyebar melalui pipa bangunan apartemen China telah menginfeksi beberapa penduduk. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang cara lain penyebaran virus corona.
Kasus ini mirip dengan wabah sindrom pernapasan akut parah (SARS) tahun 2003 yang menyebar melalui pipa-pipa gedung apartemen Hong Kong. Beberapa juga khawatir bahwa penularan virus corona melalui toilet mungkin telah berkontribusi pada wabah virus corona di kota New York.
Sejumlah pasien Covid-19 telah mengaku mengalami gejala gastrointestinal dan sekarang ketakutan terhadap virus bisa menyebar melalui feses semakin meningkat.
Sebuah studi baru menambahkan peringatan berbulan-bulan virus corona Covid-19 diperkirakan menyebar terutama melalui tetesan pernapasan, aerosol, serta feses.

Meskipun penularan patogen melalui feses masih sulit dipastikan. Beberapa peneliti telah mengonfirmasi bukti bahwa virus bisa menyebar melalui pembangunan pipa limbah lebih sulit.
"Covid-19 mungkin bukan hanya gejala pernapasan seperti batuk. Sepertiga dari pasien yang kami teliti memiliki gejala gastrointestinal," ujar Dr Alexander Podboy dikutip dari Express.
Karena itu, ada kemungkinan bahwa sebagian besar pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19 lolos dari pengujian. Karena, Dr Alexander dan timnya hanya fokus pada gejala pernapasan saja.
Dalam sebuah penelitian di JAMA Network, prevalensi gejala gastrointestinal dan pelepasan virus melalui feses pada pasien virus corona Covid-19 telah diselidiki lebih lanjut.
Baca Juga: Ahli Ungkap Manfaat Ganja di Sidang, Bisa Sembuhkan Epilepsi hingga Kanker
Studi tersebut mencatat bahwa data pada pasien dengan gejala gastrointestinal meliputi diare, mual atau muntah, perubahan tingkat enzim hati dan virus dari feses diekstraksi.