Bisa Dicoba, Ini Suplemen yang Dikonsumsi Trump Saat Positif Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2020 | 07:07 WIB
Bisa Dicoba, Ini Suplemen yang Dikonsumsi Trump Saat Positif Covid-19
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)

Seng
Seng, mineral yang dijual bebas, dikenal untuk mengatur sistem kekebalan dan metabolisme.

Menurut penelitian pendahuluan dari dokter yang bekerja di rumah sakit Barcelona, pasien dengan kadar seng yang lebih rendah lebih mungkin meninggal akibat virus corona.

Orang tua dan orang lain yang lebih rentan terhadap COVID, seperti mereka yang menderita penyakit jantung atau diabetes, mungkin juga memiliki kadar seng yang lebih rendah karena pola makan atau tingkat penyerapan yang lebih rendah, menurut kolom Wall Street Journal baru-baru ini, “Trump Takes Zinc. Mungkin Anda Juga Harus. ”

Tetapi Farber memperingatkan bahwa terlalu banyak hal yang baik.

“Itu bisa menyebabkan keracunan,” katanya. Gejala terlalu banyak seng dapat berupa mual dan muntah, serta gejala demam, menggigil, atau kelelahan seperti flu.

“Seng tidak sepenuhnya jinak… terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak untuk jangka waktu yang lama,” tambahnya.

Vitamin D
Sebuah studi baru-baru ini dari University of Chicago Medicine menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dan hasil tes positif Covid-19.

Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]
Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]

"Vitamin D penting untuk fungsi sistem kekebalan dan suplemen vitamin D sebelumnya telah terbukti menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akibat virus," kata David Meltzer, penulis utama studi tersebut.

Bulan lalu, Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, merekomendasikan suplemen vitamin D, yang dia sendiri konsumsi, dengan mencatat bahwa suplemen itu "berdampak pada kerentanan Anda terhadap infeksi."

Baca Juga: Efek Trump Tinggalkan Rumah Sakit, Harga Minyak Dunia Naik

Melatonin
Hormon melatonin, yang dikenal untuk mengatur tidur dan diproduksi oleh kelenjar pineal di otak, juga dapat dikonsumsi sebagai suplemen oral.

“Biasanya digunakan untuk kesehatan tidur dan tidur,” kata Farber.

Selain itu, hormon tersebut memiliki kualitas anti-inflamasi dan antioksidan.

Para peneliti di Universitas Negeri New York di Buffalo baru-baru ini memulai uji coba selama setahun untuk menentukan apakah melatonin dapat mengurangi keparahan dan menghentikan perkembangan Covid-19 saat dikonsumsi saat gejalanya ringan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI