Di sisi lain, eksperimen lebih lanjut yang dilakukan pada suhu 30 dan 40 derajat Celcius menunjukkan bahwa waktu bertahan hidup menurun seiring dengan peningkatan suhu. Yakni hanya 24 jam pada suhu 40 derajat Celcius.
Dr Shobha Broor, profesor emeritus di departemen mikrobiologi di Universitas SGT yang berbasis di Gurugram, memiliki pertanyaan penting.
"Studi ini menunjukkan bahwa virus terdeteksi pada kaca dan baja, tetapi pertanyaannya adalah [apakah] viral load pada permukaan seperti itu cukup untuk menyebabkan infeksi," ujarnya.
"Kedua, penting untuk dipahami bahwa penelitian ini dilakukan di lingkungan yang terkendali. Penelitian itu sendiri menunjukkan bahwa ketika permukaan seperti itu bersentuhan dengan sinar ultraviolet (sinar matahari), keberadaan virus menurun dengan cepat," lanjutnya.
Ahli lain pun mengatakan risiko terinfeksi oleh kontak dari permukaan benda setelah jangka waktu yang lama relatif kecil. Prof Paul Digard, ketua virologi di Universitas Edinburgh, mengatakan penting untuk diingat bahwa infektivitas membusuk seiring waktu.
"Jadi, jumlah virus yang bertahan dalam 28 hari sangat rendah dan oleh karena itu kemungkinannya jauh lebih kecil untuk menginfeksi seseorang daripada jumlah yang lebih tinggi saat virus baru disimpan," jelasnya.
Dr Julian Tang, seorang ahli virologi klinis dan profesor kehormatan di Universitas Leicester pun menambahkan, "Sementara kelangsungan hidup seperti itu mungkin untuk ditunjukkan di laboratorium, dalam situasi kehidupan nyata sehari-hari, periode kelangsungan hidup yang lama mungkin tidak realistis."