"Karena sakit kepala akibat tumor otak sering kali disebabkan oleh penumpukan cairan serebrospinal di otak, intensitasnya dapat berkurang saat seseorang berdiri dan cairan serebrospinal mulai mengalir atau diperburuk dengan batuk, membungkuk, atau berteriak," kata dia.
Sebagai perbandingan, sakit kepala biasa, umumnya akan jauh lebih pendek dan ringan serta dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, kata Bassi.
Ia menjelaskan, sakit kepala jenis ini juga memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi, seperti infeksi, kurang tidur atau mabuk.
Selain itu, sakit kepala yang disebabkan tumor otak cenderung memburuk dari waktu ke waktu dan dapat menyerupai migrain atau sakit kepala tegang dengan rasa sakit yang tumpul atau nyeri berdenyut yang terus-menerus, kata Bassi.
Sakit kepala yang disertai muntah berulang kali, perubahan ingatan atau kepribadian, kelemahan otot baru atau gangguan bicara dan penglihatan bisa jadi merupakan pertanda sesuatu yang lebih serius sehingga harus langsung memeriksakan diri ke dokter, ”tandasnya.
Orang yang menderita tumor otak juga mungkin mulai mengalami kejang, baik kejang penuh atau kedutan pada kaki, lengan, atau tangan, tambah Bassi.