Kenali 3 Fase DBD, Penyakit yang Merenggut Nyawa Mantan Kiper Persija

Senin, 09 November 2020 | 11:11 WIB
Kenali 3 Fase DBD, Penyakit yang Merenggut Nyawa Mantan Kiper Persija
Foto: Mantan kiper Persija Jakarta, Daryono saat masih berseragam tim Macan Kemayoran. [dok. Persija].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka datang dari dunia sepak bola nasional. Mantan kiper Persija Jakarta, Daryono, dikabarkan meninggal dunia karena terkena penyakit demam berdarah dengue atau DBD.

Daryono meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) pagi setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Perlu diketahui, virus DBD menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit DBD dapat menyebabkan perdarahan yang dapat mengakibatkan syok dan kematian.

Seseorang yang terkena DBD akan mengalami 3 fase, yaitu fase demam, kritis, dan pemulihan. Ketiga fase demam berdarah ini penting sekali untuk dipahami agar dapat dilakukan penanganan yang optimal.

Dikutip dari Alodokter, ini 3 fase yang dialami pasien DBD, yang harus Anda ketahui.

1. Fase demam (febrile phase)
Pada fase ini, pasien akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat Celsius yang berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, pasien juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, serta nyeri otot, tulang, dan sendi.

Dalam fase ini, dokter akan memantau jumlah keping darah (trombosit), karena biasanya jumlah trombosit mengalami penurunan dengan cepat hingga kurang dari 100.000/mikroliter darah. Penurunan jumlah trombosit ini terjadi dalam waktu singkat, yaitu 2-3 hari.

2. Fase kritis (critical phase)
Setelah melewati fase demam, banyak pasien merasa dirinya telah sembuh karena suhu tubuhnya mulai turun. Padahal, ini justru fase yang paling berbahaya, karena kemungkinan bisa terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan menyebabkan syok dan berpotensi mengancam nyawa.

Fase kritis dapat terjadi 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam. Pada fase ini, cairan tubuh penderita harus dipantau ketat. Pasien tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.

Baca Juga: Waspada DBD Saat Musim Hujan, Kenali Gejala Demamnya

Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami syok atau penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan pada kulit, hidung, dan gusi. Apabila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat berujung pada kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI