Studi: Rasa Kesepian Justru Paling Tinggi di Usia 20-an, Bukan 60-an

Rabu, 11 November 2020 | 15:02 WIB
Studi: Rasa Kesepian Justru Paling Tinggi di Usia 20-an, Bukan 60-an
Rasa kesepian melanda usia atau periode orang tertentu. (Shutterstock)

Suara.com - Orang-orang muda berumur 20-an ternyata lebih mungkin mengalami rasa kesepian daripada lansia berumur 60-an. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang terbit pada Journal of Clinical Psychiatry edisi online.

Melansir dari Medical Xpress, para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas California San Diego memeriksa 2.843 partisipan berusia 20 hingga 69 tahun dari seluruh Amerika Serikat.

Kesepian sendiri merupakan masalah kesehatan masyarakat umum dan serius yang berdampak pada kesehatan, kesejahteraan mental, hingga umur panjang. Oleh karena itu, para peneliti berusaha memeriksa faktor psikologis dan lingkungan yang menyebabkan kesepian pada kelompok usia yang berbeda.

"Apa yang kami temukan adalah berbagai prediktor kesepian di sepanjang rentang umur," kata penulis senior terkait Dilip V. Jeste, MD, Profesor Psikiatri dan Ilmu Saraf di Fakultas Kedokteran UC San Diego.

Para peneliti mencatat bahwa tingkat empati dan kasih sayang yang lebih rendah, jaringan sosial yang lebih kecil, tidak memiliki pasangan, dan gangguan tidur merupakan prediktor kesepian yang paling umum. "Kasih sayang tampaknya mengurangi tingkat kesepian di segala usia," kata Jeste.

Survei tersebut menunjukkan bahwa orang-orang berusia 20-an menghadapi stres dan tekanan tinggi saat mencoba membangun karier dan menemukan pasangan hidup. Usia tersebut menghadapi risiko kesepian tertinggi. 

Ilustrasi lelaki sedang menyendiri. (sumber: Visualphotos)
Ilustrasi lelaki sedang menyendiri. (sumber: Visualphotos)

"Banyak orang dalam usia ini (umur 20-an) terus-menerus membandingkan diri mereka sendiri di media sosial dan khawatir tentang berapa banyak like dan followers yang mereka miliki (di media sosial)," kata Tanya Nguyen, Ph.D., penulis pertama studi dan asisten profesor klinis di Departemen Psikiatri di UC San Diego School of Medicine.

"Tingkat efikasi diri yang lebih rendah seperti itu dapat menyebabkan rasa kesepian yang lebih besar," imbuhnya.

Sementara pada orang berusia 40-an mulai mengalami tantangan fisik dan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Usia ini juga mungkin mulai kehilangan orang yang dekat dengan mereka, sehingga sangat memengaruhi peningkatan kesepian. 

Baca Juga: Merugikan Mata hingga Mental, Begini 5 Dampak Kelamaan Mantengin Layar

Para peneliti menegaskan bahwa semakin tinggi kecemasan di usia tertentu maka akan semakin memperburuk rasa kesepian. Namun di usia 60-an, rasa kecemasan tak berefek pada kesepian. Usia 60-an mengalami rasa kesepian yang paling rendah daripada kelompok usia lain. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI