Suara.com - Makan pedas setidaknya empat kali seminggu bisa menurunkan risiko kematian akibat masalah medis seperti serangan jantung dan stroke. Hal ini dinyatakan oleh sebuah studi yang diterbitkan Journal of American College of Cardiology.
Melansir dari Insider, jika makan pedas secara teratur, maka bisa menurunkan risiko kematian akibat semua penyakit kronis sebanyak 23 persen.
Untuk studi tersebut, para peneliti di Mediterranean Neurological Institute di Pozzilli, Italia, mengamati 22.811 pria dan wanita Italia yang berusia 35 tahun atau lebih. Para partisipan telah dilacak kesehatan dan kebiasaan makan mereka dalam sebuah studi kesehatan regional selama rata-rata delapan tahun.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan mengandung cabai setidaknya empat kali seminggu bisa menurunkan risiko kematian akibat serangan jantung hingga 40 persen. Sementara risiko kematian akibat stroke atau kondisi otak lainnya menurun hingga 50 persen.
Meski belum jelas apa yang membuat cabai begitu baik untuk pencegahan penyakit, capsaicin atau senyawa yang menyebabkan sensasi terbakar ringan pada makanan pedas dalam dosis kecil tampaknya turut berperan bagi kesehatan.
Dalam jumlah besar, capsaicin bisa menyakitkan dan bahkan beracun, tetapi dalam dosis rendah seperti pada paprika dapat merangsang saraf dan meningkatkan metabolisme, membantu pencernaan, dan menurunkan tekanan darah.

Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi cabai pedas memiliki kesehatan lebih baik dibandingkan dengan orang yang tidak memakan pedas sama sekali.
"Seseorang bisa mengikuti pola makan Mediterania yang sehat namun ini bisa cocok-cocokan pada orang yang berbeda, tapi cabai untuk kesehatan memiliki efek perlindungan yang sama pada populasi umum," kata penulis utama Marialaura Bonaccio, ahli epidemiologi di Mediterranean Neurological Institute.
Baca Juga: Virus Corona Picu Gangguan Sensorik, Gejalanya Terasa saat Makan Pedas