Studi Shanghai Sebut Virus Corona Berasal dari India, Ilmuwan Bersitegang

Sabtu, 28 November 2020 | 08:51 WIB
Studi Shanghai Sebut Virus Corona Berasal dari India, Ilmuwan Bersitegang
Ilustrasi virus corona (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut peneliti, populasi di India, cuaca ekstrim, dan kekeringan, menciptakan kondisi yang diperlukan virus untuk berpindah ke manusia.

"Baik informasi geografis strain yang paling sedikit bermutasi dan keanekaragaman strain menunjukkan bahwa anak benua India mungkin menjadi tempat di mana penularan SARS-CoV-2 manusia ke manusia yang paling awal terjadi, yaitu tiga atau empat bulan sebelum wabah Wuhan," tulis peneliti.

Penampakan Saluran Napas Manusia yang Dipenuhi Virus Corona. (The New England Journal of Medicine/Live Science)
Penampakan Saluran Napas Manusia yang Dipenuhi Virus Corona. (The New England Journal of Medicine/Live Science)

Mengetahui hal ini, ilmuwan India menantang temuan studi Shanghai ini. Mukesh Thakur, seorang ahli virologi yang bekerja dengan pemerintah India, mengatakan bahwa kesimpulan studi adalah salah tafsir.

Di sisi lain, Dan Marc Suchard, profesor dalam genetika manusia dan biostatistik di UCLA, mengatakan koleksi acak (teknik yang digunakan pada studi Shanghai) dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan pengetahuan tentang virus nenek moyang.

"Metode itu sangat menjanjikan, tetapi terlihat dengan ketidakpastian yang cukup besar," kata Suchard.

Menanggapi kritikan dari para ahli yang lain, Shen menyambut baik pemeriksaan makalahnya.

"Hanya dengan melakukannya, barulah dapat disangkal atau diterima dengan benar," tandas Shen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI