Buka Jendela Mobil Cegah Penularan Virus Corona dan Berita Populer Lainnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 07 Desember 2020 | 20:39 WIB
Buka Jendela Mobil Cegah Penularan Virus Corona dan Berita Populer Lainnya
Ilustrasi seorang perempuan berada di kabin mobil. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk meminimalisir penularan virus corona, baru-baru ini ada rekomendasi bahwa sebaiknya membuka jendela saat naik mobil. Tim peneliti dari University of Massachusetts Amherst (UMass Amherst) dan Brown University di AS, menemukan bahwa pola aliran udara tertentu di dalam mobil dapat memperburuk risiko penularan Covid-19 selama perjalanan sehari-hari, demikian dilansir dari The Health Site.

Sementara itu, dokter disebut tidak boleh menyebut pasien kanker sembuh. Mengapa? Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal lifestyle Suara.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya.

1. Cegah Penularan Covid-19, Baiknya Membuka Jendela saat Naik Mobil

Ilustrasi Mobil Mewah (Pexels/Derwin)
Ilustrasi Mobil Mewah (Pexels/Derwin)

Seperti yang sudah diketahui, aerosol yang dilepaskan saat seseorang berbicara maupun bernapas di sebuah ruangan tertutup dapat memicu risiko penularan Covid-19. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk membuka jendela, meskipun hanya sedikit saat berada di dalam mobil. Baik itu mobil taksi online atau mobil pribadi.

Tim peneliti dari University of Massachusetts Amherst (UMass Amherst) dan Brown University di AS, menemukan bahwa pola aliran udara tertentu di dalam mobil dapat memperburuk risiko penularan Covid-19 selama perjalanan sehari-hari, demikian dilansir dari The Health Site.

Baca selengkapnya

2. Dokter: Tidak Boleh Katakan Sembuh Kepada Pasien Kanker

Ilustrasi sel kanker. (Shutterstock)
Ilustrasi sel kanker. (Shutterstock)

Kata sembuh sebenarnya kurang tepat disampaikan kepada pasien kanker meskipun pengobatannya telah berhasil. Spesialis bedah konsultan onkologi dr. Alban Dien Sp. B (K) Onk mengatakan, pasien kanker bisa saja sembuh 100 persen, tetapi sel kanker tetap akan ada di dalam tubuh selamanya.

"Kita tidak boleh menyatakan sembuh. Kata sembuh itu kita ganti dengan remisi atau survivor," kata Alban dalam webinar bersama Eka Hospital, Senin (7/12/2020).

Baca Juga: Sistem Informasi Satu Data untuk Vaksinasi Virus Corona, Apa Gunanya?

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI