3. Melemahkan Sistem Kekebalan
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan Universitas Harvard menemukan bahwa hanya dengan mengingat pengalaman marah dari masa lalu dapat menyebabkan penurunan tingkat antibodi imunoglobulin A, garis pertahanan pertama sel melawan infeksi.
4. Memperburuk Kecemasan
Dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Behavior Therapy, peneliti menemukan bahwa kemarahan dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan umum (GAD). Kondisi ini ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan tidak terkendali yang mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

5. Marah dan Depresi
Sejumlah penelitian telah mengaitkan depresi dengan agresi dan ledakan kemarahan. "Dalam depresi, kemarahan pasif adalah hal biasa," kata Aiken.
“Setiap aktivitas adalah obat yang baik untuk amarah, seperti golf, menyulam, hinga bersepeda,” imbuhnya.