CLA telah terbukti mencegah perkembangan aterosklerosis, mengurangi lemak tubuh sekaligus meningkatkan massa tubuh tanpa lemak dan memodulasi respons imun dan / atau inflamasi.
Studi lain oleh University College Dublin juga meneliti efek keju pada kadar kolesterol. Para peneliti memeriksa dampak makanan olahan susu seperti keju, yoghurt, krim dan mentega dalam memengaruhi lemak dan kesehatan tubuh.
Menurut penelitian, orang yang makan banyak keju tidak memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Sekarang ini, pedoman kesehatan memeringatkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, seperti keju meningkatkan risiko seseorang terkena kolesterol darah tinggi, faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Tetapi, kolesterol tidak akan meningkat hanya dengan mengonsumsi keju. Porsi harian yang kecil telah terbukti mengurangi kemungkinan penyakit jantung hingga 14 persen.
Para ahli di Universitas Soochow di China mencatat vitamin, mineral dan protein dalam keju bisa membantu melindungi dari penyakit kardiovaskular.
Keju juga mengandung kalsium tinggi, yang artinya lebih sedikit lemak yang diserap oleh tubuh meskipun kandungan lemaknya cukup tinggi.