Varian Baru Virus Corona Muncul di Korea Selatan, Vaksinasi Dipercepat?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 28 Desember 2020 | 13:42 WIB
Varian Baru Virus Corona Muncul di Korea Selatan, Vaksinasi Dipercepat?
Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian Baru virus Corona yang pertama kali ditemukan di Inggris sudah dilaporkan juga muncul di Korea Selatan.

Hal ini membuat pejabat setempat berjanji untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 secara nasional.

Varian baru COVID-19, yang dianggap mudah menular, ditemukan pada tiga orang yang memasuki Korea Selatan dari London pada 22 Desember, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Secara keseluruhan, KDCA melaporkan 808 kasus baru pada Minggu tengah malam, terendah sejak rekor 1.241 infeksi yang dicatat pada hari Jumat.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa penurunan itu terjadi karena kurangnya pengujian yang dilakukan selama akhir pekan dan liburan Natal.

Pihak berwenang juga mengatakan pada hari Minggu mereka akan memperpanjang langkah-langkah jarak sosial hingga awal Januari.

Pemerintah Korea Selatan telah menghadapi kritik domestik yang meningkat atas pengadaan dan rencana peluncuran vaksin, yang menyerukan vaksinasi pertama dimulai pada kuartal pertama tahun depan, beberapa bulan setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa meluncurkan program vaksinasi.

Pandangan negatif dari rencana vaksin adalah salah satu alasan utama yang mendorong peringkat ketidaksetujuan Presiden Moon Jae-in ke level tertinggi sepanjang masa yaitu hampir 60 persen, kata jajak pendapat Realmeter pada hari Senin.

Regulator akan mempersingkat periode yang diperlukan untuk menyetujui vaksin dan perawatan dari rata-rata 180 hari menjadi hanya 40 hari, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat mengumumkan pada hari Minggu.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca Diklaim Efektif Melawan Varian Baru Covid-19

Proses persetujuan tambahan untuk distribusi dan penjualan vaksin, yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, akan dipersingkat menjadi sekitar 20 hari, kata Kementerian Keamanan Makanan dan Obat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI