Suara.com - Varian baru virus corona Covid-19 terdeteksi di Brasil awal bulan Januari 2021 ini, setelah empat pelancong tiba di Jepang dengan mutasi tersebut.
Varian baru virus corona di Brasil ini merupakan varian ketiga yang telah terkonfirmasi dan telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Varian baru virus corona ini memiliki kemiripan dengan mutasi virus di Inggris dan Afrika Selatan, yang pertama kali teridentifikasi pada tahun 2021 lalu.
Para ilmuwan masih menganalisis varian baru virus corona di Brasil untuk melihat varian baru virus corona itu lebih bisa ditularkan daripada jenis virus corona sebelumnya atau tidak.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengakui bahwa dirinya prihatin dengan varian baru virus corona Covid-19 di Brasil tersebut. Tetapi, ia menambahkan bahwa masih banyak pertanyaan yang tersisa.

"Kami sudah memiliki langkah-langkah yang cukup keras untuk melindungi negara kami dari infeksi varian baru virus corona tersebut. Sampai sekarang kami masih melakukan langkah itu di tengah kemunculan varian baru virus corona di Brasil" kata Boris Johnson dikutip dari Express.
Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah, Sir Patrick Vallance, menjelaskan bahwa meskipun varian baru virus corona bisa ditularkan, tapi hal itu tidak akan mengakibatkan infeksi parah.
"Kami melihat varian baru virus corona di Brasil ini memiliki perubahan kode genetik yang sama seperti di Afrika Selatan pada posisi 484 dengan sedikit perubahan bentuk protein," kata Sir Patrick Vallance.
Selain itu, perubahan yang mereka lihat dari varian baru itu sebagian besar terjadi pada peningkatan transmisinya. Hal itulah yang membuat varian baru virus corona ini lebih mudah menular.
Baca Juga: Positif COVID-19 Melonjak Cetak Rekor, 11.557 Warga Positif Corona Hari Ini
Gejala varian baru virus corona di Brasil