Studi: Kesehatan Ayah Pengaruhi Risiko Keguguran Ibu Hamil

Selasa, 19 Januari 2021 | 11:59 WIB
Studi: Kesehatan Ayah Pengaruhi Risiko Keguguran Ibu Hamil
ilustrasi keguguran [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Peneliti juga menemukan bahwa 785.809 kelahiran hidup dan 172.995 atau 22 persen kehamilan dalam penelitian tersebut mengalami kehamilan ektopik, keguguran, atau lahir mati.

Angka keguguran meningkat sesuai dengan usia ibu dan kondisi medis, namun risiko keguguran juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia ayah.

"Meskipun penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa kesehatan ayah yang buruk adalah penyebab keguguran, itu menunjukkan ada hubungan. Implikasi klinis dari temuan ini adalah bahwa konseling pra-konsepsi tidak boleh melupakan sang ayah, karena kesehatannya mungkin berdampak penting pada kehamilan," jelas Michael.

"Kami berhipotesis bahwa kesehatan dan gaya hidup ayah dapat berdampak buruk pada susunan dan ekspresi genetik dalam sperma dan hal ini dapat mengubah seberapa baik fungsi plasenta. Jika plasenta tidak berfungsi dengan baik, maka hal ini dapat menyebabkan keguguran yang kami amati," imbuhnya.

Ia mencontohkan, jika calon ayah seorang perokok dan pola makan tidak sehat dapat mempengaruhi kualitas sperma. Sementara mekanisme kesehatan ayah yang berpengaruh dengan risiko keguguran masih belum diketahui, para peneliti akan terus melihat lebih jauh kaitannya.

Peneliti menyarankan, para ayah dengan kondisi seperti itu harus memberi tahu dokter kandungan karena diketahui bahwa keduanya dapat berdampak pada keguguran dan lahir mati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI