Penemuan awal dari Israel menunjukkan dua dosis vaksin Pfizer memberikan antibodi 6 hingga 20 kali lipat lebih banyak dibandingkan pasien sembuh.
Sedangkan, Profesor Regev-Yochay mengatakan survei terhadap sejumlah karyawan menemukan dua orang tidak mengembangkan antibodi karena mereka memiliki sistem kekebalan lemah.
Sayangnya, studi itu tidak menunjukkan lamanya kekebalan akan bertahan atau kemungkinan orang masih bisa membawa virus dan menginfeksi orang lain ketika memiliki antibodi.
Profesor Stephen Powis, direktur medis nasional untuk NHS di Inggris, mengatakan vaksin akan melindungi Anda dari penyakit parah, tetapi mereka belum tahu seberapa baik vaksin dalam menghentikan penularan virus.