"Saya pikir suntikan vaksin Covid-19 satu kali sudah cukup bagi mereka. Cara ini juga bisa mencegah seseorang mengalami rasa sakit akibat suntikan kedua vaksin Covid-19. Karena, suntikan kedua hanya akan meningkatkan dosis vaksin tambahan," jelas Florian Krammer, seorang ahli virologi di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai.
Sementara, beberapa ilmuwan setuju dengan logikanya dan yang lain lebih berhati-hati untuk melakukan suntikan kedua vaksin.
Para peneliti juga mencari tahu gejala setelah vaksinasi pada 231 orang, 83 di antaranya pernah terinfeksi dan 148 orang belum pernah terinfeksi virus corona.
Kedua kelompok itu mengaku mengalami nyeri di tempat suntikan setelah dosis pertama. Tapi, mereka yang pernah terinfeksi virus corona sebelumnya lebih sering mengeluhkan kelelahan, sakit kepala dan kedinginan.
Tim peneliti juga berusaha mencari tahu cara sistem kekebalan menanggapi vaksin Covid-19 pada 109 orang, yang mana 68 di antaranya belum pernah terinfeksi dan 41 orang pernah terinfeksi virus corona.
Mereka menemukan tanggapan antibodi yang lebih kuat pada kelompok terakhir. Sehingga kesimpulan penelitian perlu diselidiki lebih lanjut dengan lebih banyak penelitian.
Namun, hal ini tidak mengherankan bila orang yang sebelumnya terinfeksi mungkin mengalami reaksi lebih intens. Karena, dua kali suntikan vaksin mengandung potongan materi genetik yang memacu tubuh untuk memproduksi protein lonjakan dan permukaan yang menonjol pada area vaksin.
Orang yang telah terinfeksi virus memiliki sel kekebalan yang siap mengenali protein ini. Saat protein muncul setelah vaksinasi, beberapa dari sel kekebalan itu menyerang dan menyebabkan orang merasa sakit.
Baca Juga: Alami Reaksi Alergi Setelah Vaksinasi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?