Ada beberapa dampak dari Kolestasis pada janin, di antaranya adalah kelahiran prematur, lahir mati (stillbirth), dan risiko gawat janin.
Ibu hamil yang mengidap Kolestasis perlu dipantau secara ketat dan harus mempertimbangkan untuk menginduksi persalinan setelah paru-paru bayi telah matang.
Bumil dengan Kolestasis disarankan untuk melakukan tes nonstres dua minggu sekali untuk memantau jantung janin, rekaman kontraksi, serta tes darah rutin untuk memantau kadar empedu serum dan fungsi hati.
Biasanya dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan seperti berikut.
- Obat anti gatal topikal
- Obat kortikosteroid
- Obat untuk mengurangi konsentrasi asam empedu (Asam Ursodeoxycholic)
- Mandi air dingin untuk memperlambat aliran darah dalam tubuh
- Suplemen vitamin K sebelum melahirkan dan untuk bayi
- Steroid untuk mematangkan paru-paru bayi (Dexamethasone)
- Akar dandelion dan Milk Thistle sebagai obat-obatan alami
Gatal-gatal saat hamil yang luar biasa bisa menimbulkan rasa tak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk merawat gejala yang timbul dari Kolestasis seperti gatal-gatal, ibu hamil diharapkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan dan tidak mengonsumsi obat atau suplemen apapun secara sembarangan.
Sumber:
https://id.theasianparent.com/gatal-gatal-saat-hamil
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/cara-mengusir-semut-dengan-bahan-sederhana
https://id.theasianparent.com/cara-mengecilkan-perut-pria
Published by The Asian Parent |