Meskipun beberapa pasien mengalami ruam merah di bagian bawah kaki dan telapak tangan, ruam semacam ini terlihat pada setengah pasien dalam penelitian tersebut.
Sedangkan, peneliti jarang menemukan ruam terjadi di wajah dan kebanyakan ruam juga tidak menimbulkan rasa gatal.
"Ruam ini tergantung pada usia anak, orang tua mungkin jarang melihatnya di dada, punggung atau paha anak. Tapi, lokasi rumah itulah yang sering berkaitan dengan MIS-C," jelasnya.
Dokter menekankan bahwa kondisi tersebut jarang terjadi. Meskipun kondisi ini memengaruhi sampai 100 anak seminggu di Inggris.
Tapi, sebuah laporan mengungkapkan bahwa 4 dari 5 anak terkena MIS-C setelah tertular virus corona dalam kondisi sehat. Lalu, 1 dari 5.000 anak menderita konddisi itu setelah tertular virus corona, terlepas dari mereka memiliki gejala atau tidak.
Laporan itu juga menemukan bahwa 75 persen dari anak-anak penderita MIS-C yang sakit parah berasal dari komunitas BAME (kulit hitam, Asia dan etnis minoritas). Sejak pandemi dimulai, dua anak diyakini meninggal akibat MIS-C.