Studi: Varian Baru Virus Corona dari Inggris Bikin Lebih Sering Dirawat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 25 Februari 2021 | 16:30 WIB
Studi: Varian Baru Virus Corona dari Inggris Bikin Lebih Sering Dirawat
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti masih terus mendapatkan fakta terkini terkait varian baru virus Corona, termasuk varian dari Inggris.

Dilansir ANTARA, sebuah riset di Denmark menemukan bahwa varian baru virus Corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris berisiko membuat seseorang lebih dirawat di rumah sakit, daripada varian virus Corona lainnya.

Serum Institute Denmark pada Rabu (24/2/2021) waktu setempat, dari 2.155 orang yang terinfeksi varian dengan kode B117 dalam riset tersebut, sebanyak 128 orang dirawat inap, tingkat yang 64 persen lebih tinggi ketimbang mereka yang tertular varian lain.

Melalui pernyataan, Serum Institute menyebutkan bahwa hasil riset tersebut konsisten dengan riset serupa yang dilakukan di Inggris awal Februari ini.

Varian virus corona B117 pekan lalu menjadi dominan di Denmark serta menyumbang hampir dua pertiga dari semua infeksi baru. Angka tersebut naik kurang dari lima persen pada awal tahun.

Denmark berada di garis terdepan dalam mengurutkan genom --metode yang digunakan untuk menganalisis materi genetik virus corona dalam menentukan varian.

Diberitakan sebelumnya, ancaman varian baru virus Corona semakin ebsar, setelah peneliti menemukan adanya varian California yang juga lebih menular.

Dr Charles Chiu, pendamping penulis studi sekaligus profesor kedokteran laboratorium dengan University of California San Francisco, membagikan data terbaru ini meskipun masih menunggu persetujuan dari departemen kesehatan masyarakat untuk diterbitkan.

"Saya khawatir dengan data terbaru ini. Tapi, saya tidak panik," kata Dr Charles Chiu dikutip dari Fox News.

Baca Juga: Data Awal, Varian Baru Virus Corona California Lebih Menular dan Berbahaya!

Dr Charles Chiu, mengaku temuan ini adalah sesuatu yang perlu diselidiki lebih lanjut. Karena, tidak cukup hanya merekomendasikan perubahan protokol kesehatan, setidaknya para ahli bisa melakukan tindakan pencegahan infeksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI