Proses fermentasi biasanya melibatkan bakteri atau ragi yang mengubah gula dalam makanan menjadi asam organik. Makanan fermentasi seperti yogurt, kimchi, kefir, kombucha hingga tempe kaya akan lactobacilli, sejenis bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan.
Orang yang makan banyak yogurt tampaknya memiliki lebih banyak laktobasilus di usus mereka. Orang-orang yang konsumsi yogurt juga memiliki lebih sedikit Enterobacteriaceae, bakteri yang terkait dengan peradangan dan sejumlah penyakit kronis.

4. Biji-bijian Utuh
Biji-bijian utuh mengandung banyak serat dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna seperti beta-glukan. Karbohidrat ini tidak diserap di usus kecil dan malah menuju ke usus besar.
Di usus besar, mereka dipecah oleh mikrobiota dan mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan di tubuh Anda. Biji-bijian utuh dapat meningkatkan pertumbuhan Bifidobacteria, lactobacilli dan Bacteroidetes pada manusia.
5. Makanan Kaya Polifenol
Polifenol adalah senyawa tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk penurunan tekanan darah, peradangan, kadar kolesterol, dan stres oksidatif.
Polifenol tidak selalu bisa dicerna oleh sel manusia, sebab mereka tidak diserap secara efisien. Sebagian besar polifenol menuju usus besar di mana dapat dicerna oleh bakteri usus . Sumber polifenol yang baik meliputi, kakao dan cokelat hitam, anggur merah, kulit anggur, teh hijau, kacang almond, bawang, hingga brokoli.
Baca Juga: Waspada, Hindari Memasukkan 5 Makanan Berikut ke Microwave