5 Fakta Mutasi Baru Corona B117 yang Ditemukan di Indonesia, Lebih Parah?

Kamis, 04 Maret 2021 | 11:19 WIB
5 Fakta Mutasi Baru Corona B117 yang Ditemukan di Indonesia, Lebih Parah?
Penampakan Virus Corona baru atau COVID-19 [NIAID flickr].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tingkat keparahan sakit Covid-19 yang disebabkan virus corona lama dan mutasi B.1.1.7 disebut berbeda, yaitu B.1.1.7 disebutkan meningkatkan risiko kematian, namun sayangnya hal ini perlu diteliti lebih jauh.

"Tetapi ada juga pendapat lainnya. Pada 11 Februari 2021 NERVTAG menyampaikan laporan resmi yang menyebutkan bahwa walaupun mungkin ada potensi kelemahan dalam sistem pengumpulan data," terang Prof. Tjandra.

"Tetapi ada bukti dari beberapa analisa data bahwa mutasi  B.1.1.7 nampaknya berhubungan dengan peningkatan risiko pasien harus dirawat di rumah sakit dan bahkan juga kematian," sambungnya.

4. Dampak pada vaksin yang berhasil ditemukan

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Beruntung hingga saat ini belum ada laporan atau penelitian lebih lanjut, jika vaksin yang berhasil dibuat tidak ampun melawan mutasi B.1.1.7.

"Jadi vaksin yang ada, masih tetap dapat bermanfaat sesuai nilai efikasinya," ungkapnya.

5. Berpotensi menggabungkan mutasi

Saat ini sudah ada beberapa mutasi virus corona yang ditemukan, seperti Inggris ditemukan B.1.1.7 dan Afrika Selatan ditemukan mutasi B.1351. Nah mutasi-mutasi ini dikhawatirkan bisa bergabung dan menghasilkan varian lain yang berpotensi lebih membahayakan, karena membuat pandemi jadi tidak berkesudahan.

"Kita semua juga perlu waspada terhadap kemungkinan mutasi ganda seperti ini," pungkas Prof. Tjandra. 

Baca Juga: Lewat Sidak, Bupati Tamba Temukan Warga Positif Covid Belum Dapat Bantuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI