Lansia di Hongkong Meninggal Usai Divaksin Sinovac, Ini Penjelasannya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 04 Maret 2021 | 13:29 WIB
Lansia di Hongkong Meninggal Usai Divaksin Sinovac, Ini Penjelasannya
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah negara telah memulai program vaksinasi Covid-19. Beberapa negara bahkan kini tengah menargetkan pemberian vaksin Covid-19 pada kelompok lansia.

Tapi, baru-baru ini seorang warga Hong Kong berusia 63 tahun meninggal dunia setelah menerima vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal China Sinovac Biotech.

Dikutip dari ANTARA, ternyata kematian tersebut tidak terkait langsung dengan vaksin Sinovac. Fakta itu terungkap dari hasil autopsi yang telah dilakukan.

Kematian tidak terkait langsung dengan suntikan vaksin karena hasil autopsi menyimpulkan pria tersebut menderita penyakit kronis, obesitas, tekanan darah tinggi, dan dicurigai menderita penyakit jantung koroner, demikian Hung Fan Ngai Ivan selaku penanggung jawab klinis vaksinasi massal di wilayah korban dalam konferensi pers di Hong Kong.

Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)

Hung menjelaskan, korban kemungkinan besar meninggal penyakit jantung, paru-paru, dan kegagalan pada sistem pernapasan.

Oleh karena itu, vaksinasi di kota tersebut akan berlanjut karena tidak ada bukti yang menunjukkan kasus individu terkait dengan vaksinasi.

Para pakar medis menyarankan warga Hong Kong yang memiliki penyakit kronis untuk memeriksakan diri sebelum menerima vaksin.

Sementara itu, CEO Sinovac Biotech Yin Weidong percaya diri bahwa vaksin buatan perusahaannya aman digunakan.

"Kami meyakini keamanan keseluruhan vaksin Sinovac karena terbukti aman sebagaimana hasil observasi vaksinasi massal," ujarnya dikutip Global Times.

Baca Juga: Ikuti Sumpah Mubahalah, Amien Rais Ucap Laknat Dunia dan Akhirat

Departemen Kesehatan Hong Kong mengungkapkan bahwa pada Selasa (2/3) malam korban mengalami sesak napas, dua hari setelah menerima suntikan vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI