Studi: Sebabkan Kanker, Pekerjaan Shift Malam Disebut Karsinogenik

Rabu, 10 Maret 2021 | 07:58 WIB
Studi: Sebabkan Kanker, Pekerjaan Shift Malam Disebut Karsinogenik
Ilustras: Begadang, kerja lembur, shift malam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk mengujinya, mereka melakukan eksperimen simulasi kerja shift yang melibatkan 14 peserta yang menghabiskan tujuh hari dalam laboratorium tidur di WSU Health Sciences Spokane. Separuh dari mereka menyelesaikan simulasi jadwal shift malam selama tiga hari, sedangkan setengah lainnya berada pada jadwal shift hari simulasi tiga hari.

Setelah menyelesaikan giliran kerja yang disimulasikan, semua peserta dipertahankan dalam protokol rutin yang konstan yang digunakan untuk mempelajari ritme biologis yang dibuat secara internal oleh manusia, terlepas dari pengaruh eksternal apa pun.

Sebagai bagian dari protokol, mereka tetap terjaga selama 24 jam dalam posisi setengah bersandar di bawah paparan cahaya dan suhu ruangan yang konstan dan diberi makanan ringan yang sama setiap jam. Setiap tiga jam sampel darah diambil.

Analisis sel darah putih yang diambil dari sampel darah menunjukkan bahwa banyak ritme gen terkait kanker berbeda pada kondisi shift malam dibanding dengan kondisi shift siang. Khususnya gen yang terkait dengan perbaikan DNA yang menunjukkan ritme berbeda pada kondisi shift siang kehilangan ritme mereka dalam kondisi shift malam.

Kerusakan DNA terlihat pada pekerja shift malam

Para peneliti kemudian melihat apa konsekuensi dari perubahan ekspresi gen terkait kanker. Mereka menemukan bahwa sel darah putih yang diisolasi darah peserta shift malam menunjukkan lebih banyak bukti kerusakan DNA dibanding dengan partisipan shift siang.

Terlebih lagi, setelah para peneliti memaparkan sel darah putih yang terisolasi ke radiasi pengion pada dua waktu berbeda dalam sehari, sel yang dipancarkan di malam hari menunjukkan peningkatan kerusakan DNA pada kondisi shift malam dibandingkan dengan kondisi shift siang.

Artinya, sel darah putih dari peserta shift malam lebih rentan mengalami kerusakan eksternal akibat radiasi, faktor risiko yang diketahui untuk kerusakan DNA dan kanker.

"Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan bahwa jadwal shift malam membuang waktu ekspresi gen terkait kanker dengan cara yang mengurangi efektivitas proses perbaikan DNA tubuh saat paling dibutuhkan," kata rekan penulis Jason McDermott, seorang ilmuwan komputasi dari Divisi Ilmu Biologi Laboratorium Nasional Pacific Northwest.

Baca Juga: Apakah Warna Feses Anda Pucat? Hati-hati Tanda Kanker Pankreas!

Langkah para peneliti selanjutnya adalah melakukan eksperimen yang sama dengan pekerja shift di dunia nyata yang telah secara konsisten bekerja pada shift siang atau malam selama bertahun-tahun untuk menentukan apakah pada pekerja malam, kerusakan DNA yang belum diperbaiki menumpuk dari waktu ke waktu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI