Suara.com - Penelitian baru menemukan wanita lebih banyak mengalami reaksi yang merugikan dibandingkan pria setelah suntik vaksin Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendapatkan laporan, bahwa hampir 7.000 orang mengalami efek samping setelah suntik vaksin Covid-19, seperti sakit kepala, kelelahan dan pusing.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan bulan lalu, para peneliti dari CDC menganalisis data dari 13,7 juta penerima pertama vaksin Covid-19 di Amerika Serikat.
Meskipun 61,2 persen dari dosis tersebut diberikan kepada wanita, sebanyak 79,1 persen dari mereka mengaku mengalami efek samping setelah suntik vaksin Covid-19.
Shelly Kendeffy, teknisi medis di State College di Pennsylvania yang menerima vaksin Moderna, mengaku merasa baik-baik saja segera setelah suntik vaksin. Namun, ia merasa giginya gemetar dan mulai berkeringat pada sore harinya setelah suntik vaksin Covid-19.

"Gigi saya gemetar dan saya berkeringat, seperti basah kuyup tapi membeku," ujar Shelly Kendeffy dikutip dari Standard UK.
Shelly juga mengatakan 6 dari 7 teman wanitanya pun mengalami gejala, seperti nyeri tubuh, menggigil dan kelelahan. Sedangkan, sisanya tidak menunjukkan gejala seperti flu, tetapi ia muntah-muntah semalam.
Sementara itu 8 rekan kerjanya yang pria dan sudah suntik vaksin Covid-19, ada 1 orang yang sakit kepala, 2 orang kelelahan dan 4 orang tidak mengalami efek samping apapun.
Sabra Klein, seorang ahli mikrobiologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg mengaku tidak terkejut dengan perbedaan efek samping vaksin Covid-19 yang dirasakan wanita dan pria.
Baca Juga: Kepala BPOM Sebut Vaksin Nusantara Terawan Tak Sesuai Kaidah Klinis
"Perbedaan efek samping sesuai jenis kelamin ini juga dilaporkan oleh vaksin Covid-19 lain sebelumnya," jelas Sabra Klein.