Suara.com - Akhir-akhir ini banyak kekhawatiran tentang pembekuan darah terkait vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca/Oxford. Namun, perusahaan dan WHO mengatakan tidak ada bukti tentang hal itu.
Sebenarnya pada kondisi umum, pembekuan atau sistem koagulasi dapat membantu mencegah kehilangan darah secara berlebihan, baik di dalam maupun di luar tubuh.
Namun, pembekuan dapat menjadi bahaya, teruatama jika tersangkut di arteri atau pembuluh darah yang sempit. Ini dikenal sebagai emboli.
Kondisi tersebut dapat menghalangi aliran darah di arteri, yang penting untuk organ vital dan dapat menyebabkan emboli paru (bekuan darah di paru-paru), stroke iskemik (gumpalan di otak) atau serangan jantung.
Terlepas dari Covid-19, ada kondisi umum yang dapat menyebabkan pembekuan darah, dilansir The Conversation:

1. Obesitas
Orang obesitas dua kali lebih mungkin terkena trombus (bekuan darah di kaki) dibanding orang dengan berat badan normal. Sebab, obesitas menyebabkan peradangan kronis dan berkurangnya fibrinolisis (kemampuan untuk memecah gumpalan).
2. Merokok
Merokok meningkatkan risiko pembekuan darah hingga tiga kali lipat. Kebiasaan ini mengurangi jumlah oksida nitrat dalam tubuh dan mendorong darah saling menempel untuk membentuk gumpalan.
Baca Juga: Target Terapi Covid-19 Baru: Obat yang Bisa Blokir Enzim Virus Corona
Bahan kimia dalam rokok juga menyebabkan trombosit saling menempel.