Rekor! India Catat 400 Ribu Kasus Covid-19 Baru dalam 24 Jam

Minggu, 02 Mei 2021 | 15:25 WIB
Rekor! India Catat 400 Ribu Kasus Covid-19 Baru dalam 24 Jam
Sejumlah pasien COVID-19 dirawat di dalam bangsal yang penuh sesak di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021). India mencatat lebih dari 400.000 kasus COVID-19 baru untuk pertama kalinya saat gelombang kedua virus corona melanda negara tersebut. Upaya vaksinasi besar-besaran negara itu terhambat di beberapa daerah karena kekurangan pasokan vaksin. ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/pras.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - India dikabarkan mengalami peningkatkan kasus COVID-19 sebesar 400.000 dalam waktu 24 jam. Selain itu, angka peningkatan kasus ini juga beriringan dengan jumlah pasien yang meninggal. 

Menurut kementerian kesehatan di India, adanya 401.933 infeksi baru, sehingga angka ini total menjadi 19,1 juta. Diikuti dengan 3.523 angka kematian, juga jumlah korban sebanyak 211.853 orang.

Melansir dari Medical Express, banyak ahli menduga bahwa meski angkanya cukup tinggi,  pengujian sendiri tidak memadai dan penyebab kematian yang tidak akurat. Sehingga angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Selain itu, otoritas India juga menurunkan kewaspadaan mereka di awal tahun setelah infeksi menurun di bawah 10.000 per hari. Sehinga angka ini meningkat karena adanya pertemuan keagamaan massal seperti Kumbh Mela, dan demonstrasi politik yang mulai meningkat tajam di akhir Maret.

Lokasi kremasi di India. [Manjunath Kiran/AFP]
Lokasi kremasi di India. [Manjunath Kiran/AFP]

Dilansir dari The Straits Times, sebenarnya selama dua bulan terakhir India memasuki akhir dari pandemi, setelah mengirim jutaan vaksin ke luar negeri. Sebaliknya, lonjakan ini juga membuat masyarakat India khawatir, sehingga masyarakat berusaha untuk mendapatkan dosis vaksin sebagai perlindungan diri.

Belakangan, kerumunan yang terjadi di India sekitar 100 orang, dimulai dari luar rumah sakit di kota Delhi. “Banyak sekali orang yang sakit. Dan jika kami sembuh, kami pastikan orang lain tidak akan tertular, dan kami hanya ingin ke sini secepatnya,” ungkap salah satu pasien yang menunggu, Aadya Mehta, dengan usia 25 tahun.

Menyusul lonjakan yang terjadi baru-baru ini, ekspor vaksin AstraZeneca oleh Instutut Serum India dan Covaxin terus diprioritaskan bagi kebutuhan masyarakat India.

Bahkan, vaksinasi di India hanya diberi pada staf medis, orang yang berusia 45 tahun, juga beberapa orang yang memiliki riwayat penyakit. Sehingga program ini mengalami hambatan, termasuk di beberapa daerah India yang kehabisan dan kurangnya permintaan vaksin di tengah lonjakan yang terjadi.

Baca Juga: Pengunjung Membludak di Mal Makassar Mirip Pesta Keagamaan di India?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI