Ilmuwan Kembangkan Pengobatan Untuk Pulihkan Kebutaan Genetik

Rabu, 26 Mei 2021 | 10:05 WIB
Ilmuwan Kembangkan Pengobatan Untuk Pulihkan Kebutaan Genetik
Ilustrasi kebutaan genetik. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini adalah gen-agnostik," kata Dr. Brian Brooks, direktur klinis National Eye Institute.

Memulihkan penglihatan adalah tujuan penting bagi para ilmuwan dan dokter, dan banyak strategi lain sedang dilakukan di laboratorium akademis maupun perusahaan, termasuk terapi mata bionik dan sel punca selain obat-obatan dan optogenetik.

Dalam penglihatan normal, sel peka cahaya di retina yang dikenal sebagai fotoreseptor, mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang berjalan ke sel ganglion terdekat. Sel-sel ini kemudian mengirimkan sinyal melalui saraf optik ke otak, yang mengubahnya menjadi persepsi visual. Pada retinitis pigmentosa dan kelainan retina herediter serupa, fotoreseptor rusak dan berhenti bekerja.

Terapi optogenetik mengatasi masalah itu dengan melewati fotoreseptor, menggunakan gen yang disuntikkan untuk memberikan kepekaan cahaya pada sel ganglion yang merespons cahaya yang dipancarkan ke mata oleh kacamata.

Versi teknologi optogenetika saat ini memiliki beberapa keterbatasan, menurut para ilmuwan di balik penelitian tersebut. Hanya sebagian kecil dari sel ganglion pasien yang dirawat, membatasi potensi manfaatnya. Pasien yang dirawat belum tentu bisa kembali mendapatkan semua penglihatannya. Mereka tetap sulit untuk membaca, mengemudi, atau mengenali wajah.

"Ini bukan penglihatan normal. Tapi itu memberi harapan untuk mengembalikan visi yang bermakna," kata Dr. Botond Roska dari Universitas Basel dan Institut Molekuler dan Klinis Ophthalmology Basel, seorang ahli dalam studi penglihatan dan retina dan penulis makalah lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI