Sehingga, ia menegaskan bahwa pemberikan vaksin Covid-19 yang beredar saat ini tetap dipeelukan meski virus corona telah banyak melakukan mutasi. Menurutnya, sebagian besar virus covid di Indonesia masih tetap dalam bentuk aslinya, yang belum bermutasi.
"Terhadap yang masih asli seperti ini, antibodi efektif menghambatnya. Setelah terjadi mutasi, antibodi masih ada efektivitasnya. Hanya berkurang. Semakin kompleks mutasi, semakin menurun efektivitasnya," jelasnya.
Bagi masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19, mestinya bersyukur karena sudah bisa menangkal sebagian besar virus yang ada, imbuhnya. Ia membenarkan ada sedikit virus corona yang sudah bermutasi bahkan disebut lebih cepat menular.
Sehingga minimal antibodi dari vaksin visa mengurangi risiko kesakitan bahkan kematian seseorang yang terinfeksi. Ia menyampaikan bahwa masih lebih baik memiliki antibodi, daripada tidak sama sekali.
Tetapi mengandalkan antibodi saja belum cukup. Dokter Tonang mengingatkan u tuk tetap disiplin melakukan protokol kesehatan di mana pun berada.
"Terus sampai kapan harus pakai masker terus, cuci tangan terus? Nanti setelah kondisi pandemi terkendali, maka cuci tangan jalan terus. Karena cuci tangan itu baik sekali, sejak sebelum ada maupun sampai nanti covid sudah terkendali. Masker tetap harus dipakai bila kita merasa tubuh sedang terserang flu misalnya. Itu kebiasaan yang seharusnya sudah kita jalankan sejak sebelum ada covid," pungkasnya.