Long COVID Mengancam Penyintas, Dokter Paru Minta Masyarakat Waspadai Gejala Ini

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 05 Juni 2021 | 17:56 WIB
Long COVID Mengancam Penyintas, Dokter Paru Minta Masyarakat Waspadai Gejala Ini
Ilustrasi Covid-19. (Andrea Piacquadio/Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Ahli Virologi Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika menjelaskan semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi oleh virus penyebab COVID-19 ini.

"Jadi Long Covid ini membuat pasien berisiko kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respons imun dan gangguan saraf. Karena itu, mohon jangan lagi menganggap remeh COVID-19 ini," katanya.

Penyintas COVID-19, Cahyandaru Kuncorojati menceritakan, selain mengganggu kesehatan fisik, COVID-19 menyerang secara psikologis pasien.

“Waktu saya dirawat bersama istri dan dua anak saya yang masih kecil, saya memikirkan anak saya. Saya bertekad untuk segera sembuh agar anak saya yang masih usia dua tahun dan satu lagi tujuh bulan bisa segera saya pantau juga kesembuhannya,” katanya.

Setelah dinyatakan negatif gejala Long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan juga dialami Cahyandaru selama kurang lebih satu bulan. "Berangsur-angsur mulai kembali, tapi sampai sekarang indera penciuman saya tidak setajam dulu lagi," katanya.

Menyikapi kondisi itu, Yahya menyarankan agar pasien tersebut kembali melatih indera penciuman agar sensitivitasnya kembali pulih.

"Untuk pasien yang kehilangan kemampuan penciuman dan pengecapan memang perlu dibangkitkan lagi sensitivitasnya, seperti mencium bau-bau yang sangat menyengat seperti minyak kayu putih dan parfum yang sangat harum. Ini perlu dilatih setiap hari agar pulih secepatnya," kata Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI